Tahukah kau mengapa Pluto dihilangkan
dari 9 planet di tata surya? Karena ia terlalu kecil untuk dikategorikan
sebagai sebuah planet. Yah. Begitulah jawaban yang akan diberikan para ilmuwan
atau guru-guru di sekolah saat pelajaran tata surya. Tapi tahukah kau bahwa dibaliknya,
ada kisah cinta sedih sang Pluto yang malang.
Pluto dulunya adalah sebuah planet di
tata surya. Meskipun ukurannya kecil dibanding ke 8 planet lainnya, Pluto
tetaplah sebuah planet yang hebat. Pluto sebenarnya telah lama iri pada Saturnus,
planet indah bercincin yang berjarak 2 orbit darinya. Ia juga ingin memiliki
cincin seperti planet itu. Saturnus terlihat begitu anggun dengan cincin yang
mengikatnya. Entah planet mana yang telah berhasil mengikat Saturnus dengan
cincin itu. Pluto pun ingin merasakan hal yang sama. Mencintai, dicintai,
kemudian diikat dalam hubungan cinta yang indah, tentu saja dengan cincin
sebagai simbolisnya.
Sebenarnya Pluto menyukai Jupiter. Ia
begitu kagum dengan planet itu. Jupiter tampak gagah dan berwibawa. Ia sosok
yang perhatian dan mengayomi. Cocoklah dengan imej-nya sebagai planet terbesar.
Pluto yang kecil hanya menatap Jupiter dari orbitnya. Mengagumi dari jauh.
Menyapa dari jauh. Mencintai dari jauh. Tapi jarak ternyata menciptakan rindu
yang mendalam. Apalagi, dengan orbit berbeda yang di antarai Saturnus, Neptunus
dan Uranus, ia tidak bisa terus-terusan berevolusi beriringan dengan Jupiter.
Karena rindunya yang terasa mencekik,
Pluto nekat keluar dari orbitnya. Perlahan mendekati Jupiter. Di sana ia
melihat Saturnus tengah bercanda mesra dengan Jupiter. Maka, patahlah hati sang
Pluto. Dari dekat ia bisa melihat cincin tipis yang melingkari Jupiter. Sangat
tipis hingga sulit untuk melihatnya dari kejauhan.
Tahulah pluto bahwa Jupiter dan Saturnus
telah terikat dalam jalinan cinta. Jalinan cinta yang tak terlihat oleh pluto
dari orbitnya yang jauh. Pluto perlahan mundur, kembali ke tempat semestinya ia
berada. Ia dirundung sedih hingga perlahan tubuh kecilnya makin ringkih. Ia
sudah tidak merawat dirinya lagi. Ia pun dihapus dari daftar planet di tata
surya karena kini ia tak lagi memenuhi syarat sebagai planet. Hilang sudah
Pluto yang hebat. Lenyap sudah Pluto yang malang. Tapi apa kau tahu? Pluto
masih ada di sana. Pluto tetap berada di tata surya. Ia tak pernah pergi. Ia
memilih menyaksikan cintanya yang bahagia dalam diam, dalam sepi, dalam air
mata yang tak pernah mengering.