Monday, June 22, 2020

Nit's Notes: THE SECRET OF ROOM 403

0



Title: The Secret of Room 403
Author: Riawani Elyta
Pages: 272 pages
Genre: Mystery Fiction
Publish Date: April 2016

Hello.. Helloww.. Nit's Note is back setelah sekian lama. Rasanya sangat menyesal meninggalkan laptop di kosan waktu pulang kampung Februari lalu. Siapa yang menyangka, Indonesia yang katanya kebal virus akhirnya kena juga. Terpaksa saya harus mengurungkan niat mempublish draf-draf Nit's Notes yang sudah saya cicil sebelumnya hingga saya bertemu lagi dengan laptop tercinta. 

Setelah membaca semua to be read yang sudah saya list di goodreads, rasanya sangat bingung mau membaca apa lagi. Ingin memesan buku via toko buku online, ongkos kirimnya ternyata lebih mahal dari bukunya :( Akhirnya saya memutuskan untuk mengubek-ubek perpustakaan tante yang kebanyakan isinya sudah saya baca. Ketemulah satu buku karya Riawani Elyta berjudul The Secret of Room 403. Cover dan blurp-nya sebenarnya kurang menarik minat saya. Dan benar kata pepatah, don't judge a book by its cover. Prolog buku ini amat memikat dan mengundang pembacanya untuk terus-menerus membaca halaman selanjutnya.

Apa sih rahasia di ruang 403?
Novel ini berkisah tentang penulis bernama Afiff yang pekerjaannya tiap hari dipenuhi dengan deadline. Ia kini merasa bahwa tulisannya tidak lagi mengandalkan kualitas, tetapi kuantitas semata. Kematian salah satu rekan penulisnya karena kelelahan membuat Afiff berpikir untuk berlibur sejenak. Pada suatu dini hari, sahabatnya menelepon untuk menawarkan pekerjaan sebagai penulis novel biografis seorang menteri. Novel biografi ini akan menjadi salah satu bahan kampanye sang menteri untuk bertarung menduduki kursi RI-1. Berbekalkan bundle tua yang diberikan pak menteri sebagai referensi, Afiff menerima tawaran tersebut. Berbeda dari pekerjaan sebelumnya, pekerjaan ini tidak terikat deadline yang ketat. Afiff hanya dituntut untuk membuat novel yang bagus dan mampu menggugah masyarakat. 

Fleksibilitas deadlne memungkinkan Afiff untuk tetap bisa melanjutkan liburannya ke Tanjungpinang. Di sana, ia bertemu dengan seorang gadis bernama Rafika. Bukan sebuah kebetulan, karena melalui Rafika, Afiff menemukan kejanggalan pada bundle tua tersebut dan menggiring mereka untuk menguak kisah kelam sejarah. Apa hubungan Rafika dengan bundle tersebut? Sejarah kelam apa yang selama ini telah tersembunyi dengan rapi? Silakan baca bukunya.

What I feel?
Novel ini berhasil menggugah rasa ingin tahu saya dengan pembukaan yang cemerlang oleh penulisnya. Dibuka dengan kisah kelam sejarah bersetting Tritis tahun 1984 di mana aparat negara dengan gampangnya meniadakan hal-hal yang bisa menghalangi ambisi mereka. Dengan alur maju mundur, cerita kemudian beralih pada tahun 2013 di mana penulis menceritakan kisah Afiff sang penulis yang kehilangan arah. Sisipan nilai-nilai religinya sangat kental. Penulis memperlihatkan bagaimana Afiff yang telah lama jauh dari agama perlahan mendapatkan hidayah melalui bundle tua yang diberikan pak menteri.

Novel ini memberikan efek yang kontras setiap kali saya berganti bab. Kekejaman, ketakutan, dan ketegangan berpadu dengan kehangatan dan romansa. Bagaimana rasanya dibuai oleh kisah Afiff dan Rafika dengan romansa malu-malunya lalu dihempas dengan kisah kejamnya aparat mengganyang warga sipil dengan senapan dan traktornya? Membaca novel ini bisa memberimu jawabannya. 

Highlights?
  • Satu hal yang kunantikan sejak membuka buku ini pertama kali adalah petualangan menguak rahasia ruang 403. Tapi sayang, ruang 403 baru muncul di pertengahan menjelang akhir buku. Saya merasa bundle tua-lah yang lebih menjadi sentral dari cerita ini dibanding ruang 403
  • Bundle tua pak menteri bukan hanya memberi jalan untuk menguak kisah di balik ruang 403 yang terkunci, tetapi juga membantu membuka hati Afiff yang telah lama terkuci karena kesibukan duniawinya.
  • Novel ini beralur maju mundur dengan sudut pandang yang berubah-ubah. Jadi, cermati setting tempat dan waktunya agar tidak bingung saat membaca.
  • I love how the author put some references on the footnote; baik itu referensi tentang kepenulisan maupun keagamaan.
  • Saya pernah mendengar satu kutipan "semua orang sebenarnya senang membaca, mereka hanya belum menemukan buku yang tepat." Kutipan itu sangat terbukti ketika adikku, yang belum pernah membaca buku apapun selain buku pelajaran, tertarik membaca buku ini. So, kalau ada yang mengaku tidak suka membaca, mungkin sebenarnya mereka hanya belum menemukan buku yang sesuai saja.

Well, I don't know what to say. I love the ending sooo much.  Setelah diberikan perjalanan rasa yang berliku-liku oleh penulisnya, ending  yang proper akhirnya memberikan ruang untuk bernapas lega.

Monday, January 20, 2020

Sunday, January 12, 2020

Friday, January 10, 2020

Tuesday, January 7, 2020

A Blown Leaf

0



I saw a leaf on the empty street
Struggling with the wind
Trying to blow it away
It flipped upside down
And flew away to the east.

Sunday, January 5, 2020

Ramai dalam Hening (Part 1)

0




Ramai.

Suara itu muncul di kepalaku saling bersahutan. Meski kuharap mereka bisa menjadi harmoni yang indah, suara itu kian hari kian sumbang saja. Bersandar lemah di dinding kamar, lampu sengaja ku padamkan. Kuharap ramai itu perlahan berkurang. Tidak muluk-muluk. Aku tak memintanya lenyap begitu saja.